ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN
DIABETES MELITUS
DI RUANG C3L1 DALAM RS
Dr. KARIADI SEMARANG
PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 17 Mei 2005 Praktikan : Hadi Winarso
Jam :
21.00 WIB NIM : 1.1.20360
Ruang :
C3L1 DALAM
No. Reg. :
5077289
Identitas
Nama pasien : Ny. S
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : LK.
Jambangan Timur Kunden Semarang
MRS : 7 mei 2005 jam
12.00 WIB, diantar oleh suami
Tgl pengkajian : 17 Mei 2005, Jam 21.00 WIB
Penanggung
jawab :
Nama : Tn. S
Umur : 60 tahun
Hubungan dg pasien : Suami
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
1.1
Riwayat keperawatan
Keluhan Utama : Rujukan RSU Purwodadi dengan
decomp cordis, BrPn, Hipertesi, Ca
Recti, Prolap recti, Prolap uteri, hiperlipodemi
1.1.1
Riwayat Perawatan sekarang
Kurang lebih 1 bulan sebelum masuk rumah sakit
pasien batuk-batuk, batuk berdahak warna putih, darah (-), sesak (+), bila
berjalan pasien sesak, perut sebelah kiri sakit seperti ditusuk-tusuk, BAK
tidak ada keluhan, BAB cair berwarna merah, Nyeri (+).
Dibawa ke rumah sakit purwodadi dirawat selama satu
minggu kemudian dirujuk ke RSDK
1.1.2
Riwayat keperawatan yang lalu
Pasien mempunyai riwayat darah tinggi dan penyakit
gula
1.1.3
Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga ada yang menderita sakit gula yaitu ibunya
pasien sedangkan riwayat darah tinggi disangkal
GENOGRAM
Keterangan :
Laki- laki Pasien Meninggal
Perempuan Tinggal serumah
POLA FUNGSIONAL GORDON
- Pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka
segera dibawa tempat pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun
dokter. Saat pasien sakit, ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan
kesehatan guna kesembuhan penyakitnya.
- Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3 x
sehari ditambah makanan ringan serta minum 4 gelas/ hari.
- Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dan BAK 4 x /
hari tanpa dibantu orang lain, saat sakit pasien tidak mengalami kesulitan
dalam BAB tetapi cair sehingga BAB pasien dibantu oleh keluarga dengan
frekuensi BAB 1x / hari dan BAK 4 x / hari.
- Pola aktivitas dan latihan
Saat sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa
yaitu bekerja, memasak dan melakukan kegiatan yang lain sesuai dengan
rutinitasnya. Diwaktu sakit seperti saat ini pasien tidak mampu melakukan
kegiatan yang biasa ia kerjakan sebelum sakit.
- Pola motorik dan kognitif
Pasien hanya seorang ibu rumah tangga, sehari-hari
hanya pekerjaan rumah. Mempunyai 3 anak sehingga setiap hari hanya menyiapkan
keperluan anak misalnya sekolah. Saat sakit pasien semua kegiatan tersebut
tidak dapat dilakukan karena kondisinya saat ini tidak memungkinkan sehingga
pasien merasa ingin sekali cepat sembuh agar dapat melakukan semua yang pernah
ia lakukan.
- Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan
kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8 jam/ hari. Ketika sakit pasien mengeluh kesulitan
untuk tidur karena merasakan pengen BAB.
- Pola persepsi diri dan konsep diri
Pasien bingung dengan keadaannya saat ini namun
setelah tahu tentang penyakitnya ia merasa bahwa dirinya akan sembuh setelah
menjalani perawatan di rumah sakit.
- Pola hubungan sosial
Hubungan pasien di rumah tangga baik terbukti selama
sakit ia selalu ditunggui oleh suaminya. Dengan tetangga serta kerabat keluarga
yang lainpun baik.
- Pola seksualitas dan reproduksi
Sebelum sakit pasien masih melakukan hubungan
seksual tanpa hambatan dan pasien mengikuti program KB suntik tiap 3 bulan.
Namun setelah sakit pasien merasakan ada hambatan dalam berhubungan karena
penyakitnya.
- Pola mengatasi permasalahan hidup
Pasien
selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk dengan
penyakit yang dialami saat ini.
- Pola nilai dan kepercayaan/agama
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin
sebagai seorang muslim namun selama sakit pasien tidak menjalankan sholat
tetapi terus berdoa untuk kesembuhannya.
1.2
Pemeriksaan fisik
Kesadaran :
GCS = E4 –M6 –V5=15 (normal)
E4 (respon membuka mata) :
Spontan
M6 (respon motorik) :
Mampu mengikuti perintah
V5 (respon Verbal) :
Orientasi penuh
Tek. Darah :
160/90 mmHg
Nadi :
88x/ menit
Pernafasan :
20x/ menit
Suhu tubuh :
36,50 C
Kulit :
Turgor elastis, warna kulit kuning langsat, tidak ada
hiperpigmentasi dan bersih, sianosis (-)
Kepala :
Bentuk kepala mesosephal, bersih, tidak berbau, tidak
ada lesi, rambut hitam lurus.
Mata :
Reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikteric, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan
benda secara terbatas.
Hidung :
Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, cuping hidung
tidak ada.
Telinga :
Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/
mastoid. Cerumen tidak ada, reflek suara baik dan tidak berdengung.
Mulut :
Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tremor tidak
ditemukan, tonsil tidak membesar, tidak ada stomatitis dan gigi masih genap.
Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, tidak
ditemukan distensi vena jugularis. Otot leher tegang.
Dada :
Paru- paru
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada sewaktu bernafas simetris,
peningkatan frekuensi pernafasan.
Palpasi : tactil fremitus normal.
Perkusi :
terdengar suara tympani.
Auskultasi : suara nafas vesikuler
Jantung :
I :
IC tak tampak
Pa :
IC teraba di IC VI
Perkusi :
batas jantung normal.
Auskultasi : bunyi
jantung I (normal) Bunyi jantung II Normal)
Perut :
Bentuk perut simetris, tidak ditemukan adanya massa , tidak ditemukan
distensi abdominal dan tidak ada pembesaran hepar dan bising usus normal.
Ekstrimitas :
Seluruhnya tidak terjadi oedema
1.3
Pemeriksaan diagnostik
Tanggal 9 Mei 2005
Pemeriksaan laboratorium
Kimia klinik
▪
Gula darah puasa : 84,0 mg/ dl
▪
Urea : 20 mg/dl
▪
Cholesterol : 216 mg/ dl
▪
Trigliserida : 103 mg/ dl
▪
HDL cholesterol : 33 mg/ dl
▪
LDL cholesterol : 155 mg/ dl
▪
Protein total : 6,1 mg/ dl
▪
Albumine : 1,9 mg/ dl
Hematologi
▪
Hemoglobin : 11 gr/ %
▪
Hematokrit : 35,2 gr/ %
▪
Erytrosit : 4,55 juta/ mmk
▪
Lekosit : 5,42 ribu/ mmk
▪
MCV : 77,20 fl
▪
MCHC : 34.00 g/dl
Program terapi :
¨
Infus : D5% 20 tetes/menit
¨
Digoxin : 2 x 0,5 tab
¨
ISDN : 3 x 5 mg
¨
Diltiazen : 3 x 60 mg
¨
Diet lunak : 1700 Kkal
¨
Aspilet : 1 x 80 mg
¨
Ciprofioxacin : 2 x 500 mg
¨
N aselye sistein : 3 x 1 tab
¨
Captopril : 3 x 12,5 mg
¨
Carvediloli : 1 x 3,25 mg
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
kasus tentang vertigo pada Ny. S telah disyahkan oleh pembimbing klinik / CI
ruang B1 Syaraf RSUP Dr. Kariadi Semarang pada :
Hari,
tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing
klinik/ CI Mahasiswa
Susmiati Bsc Kunnika
Mujhana
NIP. NIM.
1.1.20277
NO |
TGL/ JAM
|
DATA FOKUS
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
TTD
|
||||||||||||
1.
2.
3.
|
17-5-2005
21.00 WIB
18-5-2005
07.00 WIB
18-5-2005
09.00 WIB
|
DS :
pasien mengatakan sering merasa ingin
BAK.
DO : Pasien sering BAK.
DS :
pasien merasa tubuhnya lemah.
DO : pasien nafsu makannya
kurang
DS : pasien sering bertanya
tentang bagaimana perkembangan penyakitnya.
DO : pasien terus menyakan
hal yang sama, wajah gelisah.
|
produksi ADH meningkat
terasa ingin BAK
Resiko defisit cairan
kurang aktifitas
tubuh lemah
tidak nafsu makan
Kurang informasi tentang
penyakitnya
Cemas
|
Resiko defisit cairan
berhubungan dengan gejala poliuri dan dehidrasi
Gangguan nutrisi berhubungan dengan gangguan keseimbangan makanan
dan aktifitas jasmani
Cemas berhubungan dengan kurannya pengetahuan tentang
informasi/keterampilan perawatan mandiri diabetes
|
|
DAFTAR MASALAH
RENCANA PERAWATAN
No
|
TGL/JAM
|
DP
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
TTD
|
1.
2.
3.
|
17-5-2005
21.00 WIB
18-5-2005
07.00 WIB
03-5-2005
09.50 WIB
|
Resiko defisit
cairan berhubungan dengan gejala poliuri dan dehidrasi
Gangguan nutrisi berhubungan dengan gangguan keseimbangan makanan
dan aktifitas jasmani
Cemas
berhubungan dengan kurannya pengetahuan tentang informasi/keterampilan
perawatan mandiri diabetes
|
Resiko defisit cairan berkurang setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam dengan KH :
- Rasa ingin BAK berkurang.
- Tidak ada gangguan mengenai BAK
Nutrisi tercukupi setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam dengan KH :
-
Pasien
dapat beraktifitas
-
Mempunyai
nafsu makan
Rasa cemas berkurang setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x 24 jam dengan KH :
-
Pasien
mengerti akan penyakitnya
-
Mampu
melakukan perawatan mandiri
|
¨ Monitor cairan yang masuk dan yang keluar
¨ Periksa TTV pasien
¨ Anjurkan asupanm cairan per oral
¨ Berikan macam-macam posisi
¨ Anjurkan untuk makan banyak
¨ Berikan pendkes tentang pola aktifitas dan pola makan
¨ Berikan pendkes tentang penyakit DM
¨ Jelaskan cara-cara melakukan perawatan DM secara mandiri
|
|
TINDAKAN KEPERAWATAN
No
|
TGL/ JAM
|
DP
|
TIDAKAN KEPERAWATAN
|
RESPON
|
TTD
|
1.
2.
3.
|
17-5-2005
21.10 WIB
18-5-2005
07.30 WIB
18-5-2005
09.30 WIB
|
1.
2.
3.
|
¨ Monitor cairan yang masuk dan yang keluar
¨ Periksa TTV pasien
¨ Anjurkan asupan cairan per oral
¨ Berikan macam-macam posisi
¨ Anjurkan untuk makan banyak
¨ Berikan pendkes tentang pola aktifitas dan pola makan
¨ Berikan pendkes tentang penyakit DM
¨ Jelaskan cara-cara melakukan perawatan DM secara mandiri
|
Ø Pasien mau menjelaskan tentang pola makan dan minum selama dirawat
Ø Pasien meransa nyaman
Ø Pasien mau makan
Ø pasien lebih akttif dalam beraktifitas
Ø Pasien lebih mengerti tentang panyakit yang diderita
Ø Pasien mau melakukan apa yang dijelaskan
|
|
No
|
TGL/ JAM
|
DP
|
CATATAN PERKEMBANGAN
|
TTD
|
1.
2.
3.
|
17-5-2005
21.10 WIB
18-5-2005
07.30 WIB
18-5-2005
09.30 WIB
|
1
2
3
|
S: Rasa BAK
berkurang
O: TTV: T: 160/90 mg Hg
N: 88 x/mnt
Rn: 20x/mnt
t: 36,50 C
A : masalah
teratasi
P : monitor
TTV dan KU
S: Pasien
meras nyaman
O: TTV T: 160/90 mg Hg
N: 88 x/mnt
Rn: 20x/mnt
t: 36,50 C
A: Masalah
teratasi
P: Monitor
TTV dan KU
S: Pasien
mengatakan semakin mengerti tentang penyakitnya
O: Pasien hanya mendengarkan
dan banyak bertanya
TTV T: 140/900 mg Hg
N: 92 x/mnt
Rn: 24x/mnt
t: 370 C
A: Masalah teratasi
P: Monitor TTV dan KU
|
|
|
|
|
|
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar